Kamis, 18 Oktober 2018

J E N U H

Sial !!! Aku harus kembali menulis tentang cinta ! Baiklah, prinsip ku tentang mencintai, aku selalu belajar dari masalalu, tentang semua hal yang membuatku sakit, aku akan perbaiki dalam hubungan selanjutnya, baik dengan orang yang sama ataupun dengan orang yang berbeda. Pentingnya memahami pasangan itu ga bisa di anggap hal yang sepele. Di umur yang menurutku sudah bukan waktunya main main terlebih dalam memilih pasangan, menurutku sangat lah wajar bila semakin banyak tuntutan, karna menentukan pasangan hidup lah yang menjadi acuan , bukan menentukan pacar, faham ?

Aku terkadang tak mengerti dengan tingkah lakunya, di satu sisi aku sudah mencintainya, tapi di sisi lain, aku pun tak bisa bila harus terus menjadi pihak yang minta maaf, saat kamu marah aku yang sabar, tapi saat aku marah, kamu pun ikut marah. Apakah semua wanita memang di takdirkan menjadi manusia yang egois ?

Aku dalam kebingungan yang cukup mengganggu. Aku lelah, aku muak, aku sangat tidak nyaman, tapi satuhal yang membuatku bertahan adalah karna aku sudah memilih mu. Coba kamu bayangkan, banyak alasan yang bisa aku gunakan untuk meninggalkanmu, tapi cukup satu alasan yang membuatku melupakan alasan alasan untuk meninggalkanmu, kamu tau apa ? Ya karna kamu berhasil membuat aku mencintaimu.

Pintaku tak banyak, tolong jangan terlalu egois dan emosional, tolong dewasalah bila memang kamu masih mengharapkan hubungan ini.

Selasa, 16 Oktober 2018

Aku Satu Paket Dengan Masalaluku

Aku mengenalmu, aku pun menyimpan mimpi mimpiku padamu. Aku tau, setiap orang memiliki rekam jejaknya masing masing, baik dan buruk, manis dan pahit, bahagia ataupun terpuruk. Tidak terkecuali kamu, kamu datang mengisi ruang kosong dalam hidupku dan aku sangat faham, kamu datang dengan segudang masalalumu, jika benar kiranya aku mencintaimu, maka tugasku bukan hanya menerima mu saja, namun juga menerima semua masalalu mu. Ku kira tak ada salah nya bila aku menuntut mu untuk memperlakukanku seperti hal serupa, kamu menerimaku dan segudang masalaluku. Masalaluku biarlah menjadi miliku, dan kamu tak perlu menyelam terlalu dalam, kamu cukup mengetahui dan mengambil pelajaran darinya, aku rasa itu sudah cukup, dengan kamu tidak mengambil peran dalam cerita masalalu ku, aku sudah sangat berterimakasih. Masalalumu pun biar menjadi milikmu. Aku tak tau dan tak ingin tau bagaimana kamu di masalalumu, berapa jumlah mantanmu, bagai mana kisah percintaan mu, apa yang membuatmu berpisah, kamu pernah ngapain aja , dan berbagai sisi kamu di masa lampau, bagiku Stalking tentang orang yang kita cintai di masalalunya hanya mencari cari masalah. Setuju ? Tidak pun aku tak perduli. Untukmu, tolong terima aku dengan semua masalalu ku. Baik buruk nya aku di masalalu, biar menjadi cambuk untuku berbenah diri. Yang harus kamu tau, masa depan adalah milik kita bersama, setidak nya harapanku cukup sederhana, namun aku pun tak ingin memaksakan kehendak, biar Tuhan yang membuat skenario nya.

Senin, 15 Oktober 2018

Aku Memang Badjingan

Sengaja aku awali catatan senja dengan mengakui jika aku memang lelaki bajingan, juga membenarkan pandangan pandangan mereka yang sedikit rabun tentangku. Nama ku Wisnu Pranadita, aku anak pertama dari dua bersaudara. Sejak kecil aku selalu di didik untuk tak pernah menyakiti siapapun, dan melawan jika aku berada dalam posisi yang di rugikan. Aku tumbuh, menjadi seorang remaja yang sedikit agak pendiam. Di masa sekolah menengah pertama, aku mulai sedikit tau, bagaimana bahagianya mencintai dan di cintai. Maaf bila tulisanku sedikit melenceng dan membahas soal kisah cinta (karna sinetron di indonesia yang laris itu ya tentang cinta). Beberapa waktu berlalu hingga timbul rasa tak ingin kehilangan, menurutku itu normal. Hari berganti, bulan pun berlalu, hingga sampai pada waktu dimana Tuhan memberitahu ku jika cinta tak selalu tentang sebuah kebahagiaan. Aku dapati wanitaku bersama dengan orang lain, aku hanya diam, menatap kosong tanpa bicara sedikitpun. Yang aku tau saat itu, hidup di dunia ini begitu menyakitkan. Aku putuskan untuk mengakhiri cinta cacat ini, aku berusaha sebisa mungkin untuk kembali berdiri Sendiri. Sampai pada waktu dimana hati sudah tak terlalu rapuh, namun dia kembali dengan permintaan maaf yang mendalam, aku tak sampai hati karna memang masih ada namanya di hatiku, kami pun bersama kembali, hahaha sunggu berengsek sekali aku ini bukan ? Sekian lama aku menjalani ronde ke dua ini, rasanya tak seperti pertama kali aku menjalin hubungan, semua terasa hambar. Dan lagi lagi Tuhan seakan membuatku merasakan sakit yang kedua kali dengan cara yang sama. Dia pergi dengan lelaki lain, dan aku tak bisa berbuat apa apa. Dari sana aku sadar, bila aku cukup berengsek pada diriku sendiri. Kalaupun di tulisan tulisanku selanjutnya aku mengalami hal yang sama, ketahuilah.... Lelaki berengsek sepertiku, akan tetap seperti ini. Aku yang selalu memaksakan diri untuk memenuhui semua inginnya tanpa melihat kemampuanku, aku yang selalu memaksakan diri agar selalu ada untuknya setiap waktu, meski harus kehilangan waktuku, aku yang selalu memaksakan diri untuk menghiburnya, tanpa memberitahu jika aku pun butuh tertawa, dan aku yang berusaha menyembuhkan luka mu tanpa memberitahu jika luka ku jauh lebih banyak. Setelah semua berakhir, yang dilihat adalah semua hal tentangku yang kau benci, tanpa sedikitpun mengingat betapa banyak keringat, darah, dan air mata yang aku korbankan untuk sekdar membuatmu tersenyum. Aku berengsek pada diriku sendiri

Sampai jumpa di catatan senja berikutnya, terimakasih telah berkunjung

Featured post

Daya tahan tubuh sangat penting untuk menangkal berbagai virus dan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit. Ketika daya tahan tubuh lema...